Jumat, 22 Desember 2023 – 17:13 WIB
Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa momen kejutan akibat fluktuasi suku bunga telah berlalu. Oleh karena itu, menurutnya, hal ini memberikan optimisme terhadap kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2024.
Pernyataan Sri Mulyani ini juga terkait dengan keputusan The Fed untuk menahan suku bunga acuannya (FFR) pada level 5,5 persen pada Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), yang kemudian diikuti dengan potensi pemotongan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) dalam tiga pertemuan pada tahun 2024 mendatang.
“Prediksi suku bunga tinggi itu sudah semakin pendek dan ada harapan penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun depan. Jadi, ini memberi harapan, paling tidak muncul optimisme, karena situasi buruk akibat kenaikan suku bunga sudah dilewati,” kata Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia, Jumat, 22 Desember 2023.
Sri Mulyani juga menyebutkan tentang asumsi resesi yang diramalkan terjadi di Indonesia karena pengaruh kenaikan suku bunga The Fed. Namun, ia tetap menyambut dengan optimistis perkembangan ekonomi pada tahun depan. Sri Mulyani yakin bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh, namun harus diiringi dengan kewaspadaan. “Ini muncul harapan, paling tidak perekonomian dunia terbesar bisa bertahan dengan kenaikan suku bunga yang luar biasa,” tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memperkirakan, suku bunga the fed atau Fed Funds Rate (FFR) akan turun sebesar 50 basis poin (bps) di semester II-2024.
Hal ini disampaikan Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan Desember 2023, di Kantor Bank Indonesia, Jakarta.
Perry menuturkan bahwa pasar memperkirakan penurunan suku bunga the Fed akan dilakukan lebih awal, yakni di kuartal II-2023. Namun, BI menilai bahwa suku bunga the Fed akan tetap ditahan pada semester I-2023.
Selain itu, Perry mengatakan ekonomi AS akan tumbuh lebih kuat dibandingkan perkiraan sebelumnya pada 2023, meskipun akan melambat di 2024.
Perry menyimpulkan bahwa BI akan mempertahankan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin di semester II. Mereka akan terus memperbarui kemungkinan penurunan suku bunga lebih cepat.
Halaman Selanjutnya
Hal ini disampaikan Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan Desember 2023, di Kantor Bank Indonesia, Jakarta.