Bank Mandiri terus konsisten dalam menjaga stabilitas keuangan serta memastikan keamanan dana nasabah di tengah dinamika ekonomi dan keuangan. Dengan bisnis yang solid dan pengelolaan risiko yang hati-hati, Bank Mandiri menegaskan bahwa kondisi keuangannya berada dalam keadaan yang sehat dan kuat. Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menjelaskan bahwa Bank Mandiri berkomitmen untuk menjalankan operasional bisnis secara optimal dan profesional dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Bank Mandiri telah mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid sepanjang tahun 2024, dengan DPK meningkat sebesar 6,82% secara tahunan menjadi Rp 1.327 triliun.
Dalam menjaga likuiditasnya, Bank Mandiri memiliki indikator keuangan utama yang optimal. Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) mencapai 94,8%, Loan to Funding Ratio (LFR) sebesar 82,9%, Liquidity Coverage Ratio (LCR) 141%, dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) 109%. Bank Mandiri juga terus menyalurkan kredit dengan pertumbuhan yang signifikan, didukung oleh segmen wholesale dan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bank Mandiri berhasil menjaga kualitas asetnya dengan menurunkan rasio Non-Performing Loan (NPL) gross dan net.
Sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia, Bank Mandiri berperan aktif dalam memperkuat industri keuangan nasional. Bank Mandiri terus berkomitmen untuk menjaga kinerja yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi nasabah dan masyarakat. Stabilitas dan kepercayaan yang terjaga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.