Torpedoest kembali menampilkan inovasi dalam industri musik Indonesia dengan merilis album kelima berjudul ‘Sumber Waras’ pada tanggal 28 Februari 2025. Album ini dipasarkan dalam format digital dan CD melalui label Demajors, menandakan perjalanan baru mereka dalam mengekspresikan kewarasan ilmiah sebagai bentuk perlawanan terhadap kekacauan mental dan sosial di era kapitalisme.
Di tengah arus informasi yang melimpah dengan nilai-nilai beragam, Torpedoest memilih pendekatan rasional yang didasari ilmu pengetahuan sebagai inti pesannya, dengan harapan dapat menjadi dorongan bagi upaya bersama dalam menjaga kesehatan mental, solidaritas, dan kewarasan sosial.
Album ‘Sumber Waras’ menampilkan sembilan lagu baru yang menggambarkan perjalanan ganda manusia: upaya menemukan keseimbangan diri dan penolakan terhadap sistem yang tidak manusiawi. Melalui lirik-liriknya, album ini mengangkat disiplin diri untuk melawan ilusi kapitalisme, keberanian dalam mengkritik fenomena sosial, perubahan adaptasi, dan nuansa cinta yang terjalin dengan gerakan perlawanan.
Reza Hilmawan, vokalis sekaligus produser album, menjelaskan, “Ketika cinta dan harapan terkekang oleh realitas sehari-hari, sangat wajar jika masyarakat mulai menggali kebenaran dan melancarkan perlawanan.”
Album ini mengombinasikan logika antropologi kritis dan empati kemanusiaan dengan sentuhan kemarahan, satire, romantisme, dan semangat kebersamaan, membentuk narasi yang kompleks namun dapat menyentuh hati.
Proses kreatif album ini berlangsung selama dua tahun, dimulai sejak merilis album keempat mereka ‘Kota Berhala’ pada tahun 2022. Reza Hilmawan, sebagai penulis lagu dan produser, menghabiskan satu tahun pertama untuk merancang konsep dasar album ini, kemudian menyempurnakannya bersama Iman Khalil (gitar), Andy Satrio (bass), dan Shaku Hachi yang awalnya memegang posisi drum sebelum digantikan oleh Rafa Suharlim.
Melalui serangkaian lokakarya yang intensif selama tiga bulan, mereka merekam materi album ini di MRH Studio+ dan Starlight Studio dengan bantuan teknis dari Tebe sebagai sound engineer dan Salman yang memberikan vokal latar.
Proses mixing dan mastering dilakukan oleh Reza secara langsung di MRH Studio+, sementara versi digital mendapatkan sentuhan akhir dari Indra Qadarsih, yang merupakan mantan anggota dari grup musik Slank dan BIP, yang juga dianggap sebagai mentor dalam bidang produksi musik oleh Reza.
Sebagai bentuk apresiasi kepada penggemar setia, CD ‘Sumber Waras’ dijual dengan harga Rp50.000 melalui situs resmi Demajors. Bagi yang lebih memilih akses digital, album ini telah tersedia di berbagai platform streaming. Selain itu, merchandise eksklusif seperti kaos, tote bag, dan aksesori dengan tema album juga dapat dipesan melalui akun media sosial resmi Torpedoest.
Dengan meluncurkan album ‘Sumber Waras’, Torpedoest menghadirkan semangat perlawanan terhadap dehumanisasi sistemik. Setiap lagu dalam album ini merupakan cerminan dari refleksi yang kritis dan undangan untuk tetap waras di tengah dunia yang semakin tidak masuk akal. Seperti yang disampaikan oleh Reza, “Album ini adalah usaha kami untuk tetap bertahan dalam ruang yang semakin terasa sesak.”