Dalam tengah kondisi musisi Indonesia saat ini yang mulai meredup semangatnya dalam melawan ketidakadilan, Iksan Skuter tetap kokoh pada jalur independennya. Dikenal sebagai “Serigala Petarung”, Iksan tetap gigih dalam mengutarakan kritik sosial melalui karya musiknya, meskipun harus berjalan sendirian melewati tantangan besar. Dengan sejarah karir yang telah mencapai album ke-20, Iksan Skuter dari Yogyakarta meluncurkan album terbarunya yang berjudul “Vis a Vis” pada 7 Maret 2025.
Album ini lahir dari kegelisahan sang musisi terhadap keadilan dan ketidakadilan yang semakin nyata di Indonesia. Judul “Vis a Vis”, yang berarti “berhadapan muka”, menjadi simbol dari realitas di mana ketidakadilan terjadi di depan mata masyarakat. Kesenjangan sosial semakin memudar, memicu respon kuat dari masyarakat yang terwujud dalam tagar #indonesiagelap yang viral di media sosial.
Melalui 11 lagu, Iksan Skuter mengalirkan kemarahan dan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa. Single utama album ini, “Gumam”, menjadi lambang perlawanan terhadap pembungkaman kritik. Dengan aransemen musik yang kuat dan lirik tajam, lagu ini mengungkap ketidakpuasan terhadap sistem politik yang korup.
Proses produksi album “Vis a Vis” dilakukan mandiri oleh Iksan Skuter di rumahnya pada Januari 2025. Meskipun sibuk dengan proyek band lain dan tur musik, Iksan memastikan bahwa album ini dirilis tepat waktu. Album ini tidak hanya menegaskan kembali bakat musik Iksan, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam menyuarakan kebenaran.
Dengan tanggal rilis yang dipilih dengan simbolik, “Vis a Vis” menjadi pengingat bagi pecinta musik bahwa di tengah industri yang komersial, masih ada suara yang berani bersuara. Simpan album ini dan bersiaplah untuk mendengarkan pesan-pesan yang tak boleh diabaikan.