Bank Indonesia (BI) yakin bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hanya bersifat sementara. Nilai tukar rupiah terpantau melemah di level Rp 16.531 per dolar AS pada hari ini. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menegaskan bahwa BI akan terus berusaha untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini dilakukan seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari sebelumnya. Destry menyebut bahwa pergerakan rupiah tetap stabil dibandingkan dengan negara-negara sejawatnya, mengingat adanya ketidakpastian global yang tinggi. Dia menambahkan bahwa harga saham telah mengalami koreksi yang signifikan sejak awal tahun hingga akhir 2024, dipicu oleh sentimen global dan domestik. Destry juga mencatat bahwa saham pada periode Januari-Maret 2025 telah mengalami outflow sebesar Rp 22 triliun, sementara Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mengalami inflow sebesar Rp 25 triliun. BI berharap bahwa pelemahan yang terjadi adalah sifatnya sementara, sebagai respons terhadap perubahan kebijakan global yang dapat memengaruhi perekonomian secara menyeluruh.