Gubernur Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa saat ini masih menahan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate karena kondisi global yang belum memungkinkan. Meski demikian, Perry menyampaikan bahwa kebijakan moneter Bank Indonesia bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih cepat. Bank Indonesia juga melakukan kebijakan ekspansi likuiditas dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder dan pasar primer dengan total mencapai Rp70 triliun. Keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen diambil untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Perry juga memastikan bahwa suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility tetap sebesar 5 persen dan 6,5 persen. Langkah ini sejalan dengan upaya menjaga inflasi dan nilai tukar rupiah sesuai dengan sasarannya, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.