Visa baru-baru ini merilis laporan yang membahas tren transaksi digital selama bulan Ramadan dalam sebuah laporan yang diberi judul Ramadan Insights. Periode Ramadan sering kali menjadi waktu di mana masyarakat mengalami lonjakan daya beli untuk memenuhi berbagai kebutuhan, termasuk persiapan mudik dan perjalanan menuju Hari Raya Idul Fitri.
Menurut data dari Visa Consulting & Analytics (VCA), bulan Ramadan secara konsisten menunjukkan peningkatan volume pembelanjaan, terutama dalam sektor perjalanan dan wisata yang mencatatkan sebanyak 65 persen dari total transaksi pada tahun 2024. Tren pertumbuhan transaksi ini terus berlanjut positif hingga minggu pertama bulan Ramadan tahun 2025, dengan pertumbuhan mencapai 80 persen dalam sektor perjalanan.
Data juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan volume transaksi berbelanja sebanyak 46 persen di beberapa wilayah Indonesia, terutama selama periode mudik ke kampung halaman. Menariknya, nilai transaksi tertinggi yang dilakukan oleh pemudik tidak berasal dari Jawa Tengah, yang biasanya merupakan tujuan mudik utama. Aceh menjadi daerah yang paling tinggi pertumbuhannya, diikuti oleh Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, dan beberapa kota lainnya.
Head of Corporate Communications Visa, Astri Abyanti, mengungkapkan fakta menarik ini saat memberikan sambutan di sebuah acara di Jakarta, di mana ia menjelaskan bahwa pemudik ke Aceh melakukan transaksi berbelanja dengan jumlah yang signifikan. Sementara itu, pasca Ramadan, Bali mencatatkan pertumbuhan transaksi tertinggi, menunjukkan daya tariknya sebagai destinasi wisata yang populer baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.