Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam merespons tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Menurut Fadli, langkah-langkah yang diambil Presiden Prabowo merupakan strategi yang tepat dalam memperkuat kedaulatan ekonomi Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu pilar strategi Presiden Prabowo adalah memperluas kemitraan dagang strategis, dengan fokus pada memperluas hubungan dengan negara-negara seperti BRICS, ASEAN, dan mitra baru di negara-negara selatan global.
Indonesia juga telah menandatangani berbagai kemitraan ekonomi, termasuk RCEP dengan 10 negara ASEAN, Australia, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru. Upaya untuk bergabung dengan OECD juga sedang dilakukan. Fadli Zon juga mendorong percepatan perundingan perjanjian dagang, seperti IEU-CEPA, untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia di pasar internasional. Selain itu, Fadli menyoroti pentingnya percepatan hilirisasi sumber daya alam sebagai langkah menuju nilai tambah, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan perluasan lapangan kerja.
Strategi ketiga yang diusung oleh Presiden Prabowo adalah meningkatkan daya beli masyarakat melalui program-program yang langsung memengaruhi kesejahteraan rakyat, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Terkait kebijakan tarif impor dari AS, Fadli melihatnya sebagai bentuk unilateralisme yang merugikan negara-negara berkembang. Namun, dengan strategi yang telah disiapkan, Fadli optimis Indonesia dapat mengatasi dampak negatif dan memanfaatkan peluang yang ada untuk memperkuat ekonomi bangsa.