PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan dukungan yang kuat untuk ketahanan pangan nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor pangan. Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menyatakan bahwa hingga akhir 2024, BNI telah menyalurkan portofolio KUR sebesar Rp14,3 triliun untuk mendukung ketahanan pangan, dengan lebih dari 128.000 debitur di seluruh Indonesia. Alokasi ini mencakup BNI sebesar Rp33,2 triliun per Desember 2024.
Dalam komitmennya memperkuat ekosistem UMKM di sektor pangan, BNI menjadikan ini sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap program prioritas pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Penyaluran KUR BNI dilakukan dengan mudah melalui outlet BNI atau daring, dengan bunga ringan dan persyaratan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.
BNI menawarkan berbagai skema KUR, mulai dari KUR Supermikro dengan plafon hingga Rp10 juta, KUR Mikro antara Rp10 juta hingga Rp100 juta, KUR Kecil untuk pembiayaan di atas Rp100 juta hingga Rp500 juta, hingga KUR PMI untuk pembiayaan hingga Rp100 juta tanpa agunan tambahan. Selain penyaluran KUR, BNI juga aktif mendukung Program Pengembangan Kelembagaan Gapoktan menjadi koperasi yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
Dukungan ini bertujuan untuk menjadikan koperasi sebagai penyalur langsung pupuk bersubsidi kepada petani. Langkah strategis BNI dalam mendukung transformasi Gapoktan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam memperkuat ekosistem industri agro nasional serta meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha kecil di sektor pangan. Semua ini dilakukan sebagai upaya mendukung agenda pemerintah, terutama dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan berkeadilan.