Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menuntut agar Grab segera menghapus layanan GrabBike Hemat atau Akses Hemat karena dianggap tidak adil. Layanan tersebut dianggap hanya menguntungkan pengemudi yang mendaftar untuk skema tersebut, sementara mengakibatkan hilangnya orderan bagi pengemudi lain. Puluhan pengemudi ojek online (ojol) telah melakukan protes terhadap layanan ini yang dianggap merugikan mereka karena menurunkan pendapatan secara signifikan. Para pengemudi ojol bahkan melakukan demonstrasi di beberapa wilayah di Indonesia sebagai bentuk protes terhadap layanan GrabBike Hemat atau Akses Hemat. Hal ini menjadi sorotan ketika Ketua SPAI, Lily Pujiati menjelaskan bahwa program Akses Hemat GrabBike Hemat menjadi perhatian utama dalam demonstrasi tersebut. Program ini memberlakukan potongan pendapatan bagi pengemudi ojol, meningkat dari Rp2 ribu hingga Rp20 ribu tergantung pada jumlah orderan yang dijalankan. Potongan ini membuat pengemudi merasa terbebani, terutama jika ditambah dengan potongan lain yang diberlakukan oleh platform. Kondisi ini semakin mempersulit kondisi pengemudi ojol karena harus menanggung biaya operasional lain seperti biaya parkir, bensin, pulsa, paket data, dan lain sebagainya. Selain itu, platform juga masih melakukan potongan setiap orderan yang dikerjakan oleh pengemudi ojol, menurut Lily Pujiati. Mendengar hal ini, SPAI mendesak Grab untuk menghentikan layanan GrabBike Hemat atau Akses Hemat karena dinilai merugikan pengemudi ojol secara keseluruhan.