Pada hari Rabu, 30 April 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa topik pembicaraan di US Treasury saat negosiasi tarif perdagangan Indonesia di Amerika Serikat adalah boneka Barbie. Hal ini dikarenakan AS merupakan salah satu negara yang paling banyak mengimpor Barbie dari Indonesia. Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa kebijakan tarif resiprokal yang diusulkan Presiden AS Donald Trump akan memiliki dampak terbatas terhadap Indonesia, terutama pada komoditas seperti peralatan listrik, pakaian dan aksesori rajutan, alas kaki, serta pakaian dan aksesori non rajutan.
Selain itu, Sri Mulyani juga menyoroti impor mainan mobil-mobilan atau Hot Wheels dari Indonesia oleh Amerika. Dia menjelaskan bahwa Hot Wheels merupakan mainan anak-anak yang penting di Amerika terutama menjelang periode liburan seperti Natal dan Black Friday. Dengan adanya kebijakan tarif perdagangan yang diusulkan Trump, harga mainan di AS diprediksi akan terpengaruh dan berdampak pada masyarakat miskin di sana.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya industri dalam negeri untuk menjaga produksi agar ekspor Indonesia tetap kompetitif dan baik. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir dampak dari kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan oleh AS. Dalam konferensi pers APBN KiTA pada Rabu, 30 April 2025, Sri Mulyani juga menyoroti peran Barbie dan Hot Wheels sebagai bagian dari rantai ekspor Indonesia yang perlu dijaga keberlangsungannya agar tetap berdaya saing.