Pada pagi Jumat, 2 Mei 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 44 poin atau 0,65 persen di level 6.811. Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, IHSG diprediksi akan mengalami koreksi pada perdagangan hari itu. Fanny menyatakan bahwa IHSG kemungkinan akan ditutup terkoreksi setelah gagal menembus resistance kuat di angka 6.800. Selain itu, bursa saham Jepang dan Australia naik pada perdagangan sebelumnya, sementara sejumlah bursa saham di Asia-Pasifik seperti Korea Selatan, Hong Kong, China, dan India tutup untuk peringatan Hari Buruh. Di Jepang, Indeks Nikkei 225 naik 1,13 persen dan Indeks Topix naik 0,46 persen. Bank of Japan (BoJ) mempertahankan suku bunga 0,5 persen dan memangkas perkiraan pertumbuhan dalam pertemuan kebijakan moneter dua hari sebelumnya. Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 naik 0,24 persen, dengan surplus barang dagangan yang meningkat tajam menjadi AU$6,9 miliar pada Maret 2025. Ekspor Australia naik 7,6 persen year-on-year (yoy) sementara impor turun 2,2 persen. Analisis pasar menyebutkan bahwa support IHSG berada di level 6.680-6.730 dengan resist di rentang 6.800-6.830.