Pembayaran digital QRIS terus menjadi pilihan banyak orang karena kemudahan yang ditawarkan dalam transaksi. Pertumbuhan transaksi ini secara signifikan mendorong peran Alto Network dalam mendukung sistem pembayaran nasional. Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa pertumbuhan transaksi digital melalui QRIS terus menunjukkan peningkatan yang signifikan di kuartal I-2025. BI memiliki target agar pengguna QRIS bisa mencapai 58 juta pada akhir 2025. Volume transaksi QRIS telah mencapai Rp 2,6 miliar kali dengan jumlah pengguna aktif sebanyak 56,3 juta, atau tumbuh sebesar 154,86 persen secara year-on-year (yoy). Pertumbuhan positif ini menegaskan pentingnya kolaborasi strategis antara pelaku industri, penyedia infrastruktur, dan regulator dalam menciptakan sistem pembayaran nasional yang inklusif, aman, dan efisien serta mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Selaras dengan hal tersebut, Alto Network memperluas kolaborasi strategis dengan Xendit dan Finnet dalam implementasi QRIS Merchant Presented Mode (MPM) yang lebih luas. CEO ALTO Network, Gretel Griselda, menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah bentuk komitmen dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran nasional. QRIS Merchant Presented Mode (MPM) memungkinkan pelaku usaha atau merchant untuk menampilkan kode QR yang dapat dipindai langsung oleh pelanggan saat melakukan pembayaran. Kolaborasi ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memperluas akses pembayaran dan ekonomi digital di Indonesia secara berkelanjutan. ALTO juga terus meningkatkan sistem keamanan melalui penerapan ALTO Fraud Detection System (FDS) untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap aktivitas mencurigakan dalam transaksi digital. Dengan inovasi dan kolaborasi yang terus dikembangkan, ALTO berharap dapat memperluas inklusi keuangan dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital.