Pada Indonesia Critical Minerals Conference, Direktur Pengembangan Bisnis Inalum, Melati Sarnita, mengungkapkan proyeksi permintaan aluminium yang meningkat enam kali lipat dalam 30 tahun ke depan. Hal ini sejalan dengan transisi energi global menuju energi baru dan terbarukan. Terutama dalam konteks kendaraan listrik, di mana 18 persen dari battery packnya menggunakan aluminium. Meskipun Inalum tidak akan terlibat dalam proses hilirisasi bauksit menjadi battery pack, perannya sebagai pendorong ekosistem dengan menyediakan bahan baku sangat penting. Presiden Jokowi juga harap Inalum dapat memenuhi kebutuhan aluminium domestik melalui smelter bauksit di Mempawah, Kalimantan Barat. Rencana pengembangan ekosistem baterai EV di Indonesia juga akan dimulai pada pekan ketiga Juni 2025 dengan nilai investasi yang cukup besar, serta diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang signifikan.