Pada hari Rabu, 23 Juli 2025, CEO Danantara, Rosan Roeslani, turut serta dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR, Kementerian BUMN, dan Danantara di Gedung DPR RI, Jakarta. Namun, dalam rapat tersebut, Rosan harus meninggalkan acara karena mendapat panggilan dari Presiden Prabowo Subianto untuk berkunjung ke Istana Kepresidenan Jakarta. Rosan menjelaskan bahwa pemerintah memiliki tujuan besar di balik pembentukan lembaga pengelola investasi Danantara. Visi besar ini adalah untuk menetapkan Indonesia sebagai kekuatan global utama dalam sektor-sektor strategis dengan prinsip kemakmuran, keadilan, dan kemandirian. Rosan menekankan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik, transparansi, akuntabilitas, dan integritas tinggi dalam pengelolaan aset BUMN oleh Danantara. Selain itu, Danantara juga memiliki kewenangan untuk mengelola dividen dari holding operasional dan menginvestasikannya ke holding investasi dan BUMN. Tugas Danantara termasuk memberikan atau menerima pinjaman berdasarkan perjanjian dengan Presiden dan memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Presiden.