The Youth Play adalah salah satu band baru yang menarik perhatian di tengah perubahan peta musik Inggris. Dipimpin oleh Diego Bracho, seorang musisi migran dari Amerika Latin, band ini tidak hanya membawa suara yang unik, tetapi juga menyuarakan sikap yang tegas terhadap isu-isu identitas, migrasi, dan masa depan. Meskipun berkembangnya gelombang nasionalisme, The Youth Play menghargai keberagaman dan mempromosikan semangat multikulturalisme, sesuai dengan pengalaman hidup Diego sendiri.
Single terbaru mereka, “Last Day On Earth”, adalah bagian dari EP mendatang yang akan dirilis pada 15 Agustus dengan judul ‘someday, forever’. Lagu ini telah mendapatkan dukungan dari berbagai media dan platform musik ternama seperti Apple Music, KEXP, NME, dan BBC 6 Music. Diego menyatakan bahwa lagu tersebut mencerminkan perjalanan untuk menemukan jati diri dan berjuang mengejar impian.
Perjalanan Diego ke dunia musik bukanlah kebetulan. Dengan latar belakang sebagai ilmuwan lingkungan dan pengalaman dalam mengembangkan bioplastik dari limbah makanan, ia percaya bahwa musik memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang banyak, membangkitkan empati, dan menciptakan perubahan. Identitasnya sebagai anak imigran dari Meksiko dan Argentina memberikan inspirasi bagi lirik-lirik yang ia ciptakan.
Keputusan untuk fokus pada karier musik diambil bersama sang bassis, Alex, setelah keduanya meninggalkan pekerjaan tetap. Mereka kemudian bertemu dengan Harrison dan Fin di Institute of Contemporary Music Performance (ICMP) di London, di mana mereka membentuk The Youth Play. Dengan pengaruh dari band-band shoegaze Inggris seperti Slowdive dan The Jesus & Mary Chain, The Youth Play adalah suara muda yang berbicara tentang masa kini dan masa depan, dengan lirik yang tulus dan semangat yang berani.