Normatif, duo rock alternatif asal Jakarta, kembali membawa potret keseharian kelas pekerja melalui rilisan terbaru mereka, yang berjudul “5 Sore”. Terdiri dari kakak beradik Adri Fachrisyah Maulana (gitar) dan Ahmad Faisal Maulana (vokal), Normatif melanjutkan cerita yang sebelumnya disampaikan melalui single “9 Pagi”. Jika “9 Pagi” menggambarkan rutinitas monoton di awal hari kerja, “5 Sore” menyorot momen di ujung hari ketika kelelahan fisik dan mental seorang pekerja mulai terasa.
Melalui single ini, Normatif memfokuskan perhatian pada perasaan letih yang dikenal oleh banyak orang yang pulang kerja di tengah kemacetan dan hiruk pikuk kota. Lirik-lirik dalam lagu “5 Sore” yang ditulis oleh Adri, mencakup berbagai keluh kesah yang sering muncul di waktu pulang kerja, seperti keraguan terhadap jalur karir, kekhawatiran akan masa depan, dan penyesalan atas keputusan hidup yang telah diambil.
Normatif mengemas semua itu melalui sudut pandang personal sebagai seorang pekerja tanpa tambahan yang berlebihan. Mereka ingin melalui melodi dan lirik lagunya dapat menyampaikan perasaan tersebut dengan jelas. Dalam liriknya, mereka menyelipkan gambaran tentang overthinking yang sering muncul di pikiran saat jam pulang kerja, seperti hasrat untuk mengundurkan diri, ketidakpuasan terhadap rasio beban kerja dan gaji, serta perasaan bahwa rumah bukan lagi tempat nyaman melainkan hanya sekadar transit sebelum kembali ke rutinitas yang sama.
Musikalitas lagu “5 Sore” menandai langkah baru bagi Normatif. Mereka meninggalkan formula yang lebih ceria dan lapisan elektronik, dan beralih ke format ballad dengan tempo yang lebih lambat. Keputusan ini diambil agar lirik dan vokal Faisal dapat lebih mendapat perhatian. Melalui instrumen-instrumen konvensional seperti drum, bass, dan gitar, Normatif ingin menghadirkan kesederhanaan yang dapat menjangkau hati pendengar.
Dengan “5 Sore”, Normatif tidak hanya bercerita tentang pulang kerja, namun juga menggambarkan perasaan yang jarang dieksplorasi dalam musik alternatif Indonesia. Mereka ingin lagu ini tidak hanya dinyanyikan, namun juga dirasakan oleh pendengar, terutama bagi mereka yang mengalami momen-momen itu sendiri. Di tengah arus musik alternatif yang cenderung energik, Normatif menunjukkan keberanian untuk melambat dan mengekspresikan emosi dengan sederhana melalui lagu ini.