Miel Caerol, seorang bocah asal Bandung, berhasil menorehkan sejarah di dunia musik Indonesia pada usia tujuh tahun. Dia resmi mencatatkan namanya di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai penyanyi termuda yang berhasil menciptakan dan merilis album penuh. Album digitalnya yang berjudul ‘Kesukaanku’ berisi delapan lagu yang ditulis dan digubah sendiri oleh Miel, menampilkan imajinasi dan keceriaan khas anak kecil. Prestasinya tidak hanya menggambarkan bakat luar biasa seorang anak, tetapi juga menunjukkan bahwa musik anak-anak masih memiliki tempat di industri hiburan.
Perjalanan musik Miel dimulai sejak usia dua tahun, di mana bakat musikalnya mulai terlihat. Dukungan dari sang ibu, Anita Lioe, sangat besar dalam pengembangan bakat musik Miel. Ide untuk mengajukan rekor MURI muncul tak sengaja saat Miel berhasil menyelesaikan rekaman delapan lagu ciptaannya dalam waktu empat jam saja. Proses pengajuan rekor melibatkan verifikasi ketat dari MURI dan melibatkan pihak-pihak terkait seperti GNP, PMP, dan AKSI.
Miel diakui sebagai anak jenius dalam bermusik oleh produsernya, Yunan Helmi, dan keluarganya sangat menekankan bahwa karya-karya Miel lahir dari ketulusan. Dibalik sorotan prestasinya, Miel tetap merasa senang jika lagu-lagunya dapat dinikmati oleh anak-anak lain. Kesuksesan Miel bukan hanya menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia untuk berkarya, tetapi juga memberi semangat baru bagi musik anak-anak di industri. Album ‘Kesukaanku’ menjadi bukti bahwa imajinasi seorang anak kecil memiliki tempat dalam dunia musik dan memberikan catatan bersejarah yang akan dikenang dalam waktu yang lama.