The Beths baru-baru ini merilis album terbaru mereka yang berjudul “Straight Line Was a Lie” melalui label ANTI-. Album ini sekarang bisa dinikmati di berbagai layanan streaming, termasuk lagu andalan yang juga memiliki judul yang sama dan sebelumnya diperkenalkan pekan ini. Album ini menandai perjalanan perdana The Beths dengan label baru setelah sebelumnya merilis “Expert in a Dying Field” pada tahun 2022.
Dalam tinjauan yang ditulis oleh Caleb Campbell, seorang reviewer musik terkenal, “Straight Line Was a Lie” menunjukkan konsistensi The Beths dalam menggabungkan musik yang khas. Campbell menyebut, “Pendengar sudah mengetahui apa yang akan mereka dapatkan dari album baru The Beths: gitar yang energik, harmoni vokal yang kuat, hook yang tajam, dan lirik-lirik Elizabeth Stokes yang lucu dan rapuh, dengan sentuhan humor yang khas. Band ini seperti menemukan rumus yang tepat.”
The Beths terdiri dari Elizabeth Stokes sebagai vokalis, Jonathan Pearce di gitar, Benjamin Sinclair di bass, dan Tristan Deck di drum. Band asal Selandia Baru ini telah memperkuat reputasi mereka sebagai salah satu band indie pop-rock yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir, dengan musik yang menggabungkan kelincahan pop dengan kedalaman emosional.
Sebelum merilis album penuh, The Beths merilis tiga single terlebih dahulu. Mereka mulai dengan lagu “Metal”, kemudian “No Joy”, dan single ketiga, “Mother, Pray for Me” yang mendapatkan sorotan melalui video musiknya.
Album “Straight Line Was a Lie” menjadi semacam penegasan bagi The Beths setelah kesuksesan karya sebelumnya yang mendapat banyak pujian, “Expert in a Dying Field”. Dengan dukungan dari label ANTI-, band ini semakin bersemangat untuk melangkah lebih jauh dan mencapai pendengar yang lebih luas.
Meskipun tengah dipadati dengan rilisan indie rock, The Beths tetap mampu mempertahankan identitas mereka dengan musik yang jujur, penuh emosi, dan mudah dikenali.