DRIVEN BY ANIMALS kembali mengokohkan eksistensinya pada tahun 2025 melalui single terbaru mereka berjudul “MASAHITAM (Mati Susah Hidup Tak Mampu)”. Band ini dipimpin oleh Bhusdeq, yang dikenal sebagai gitaris DRIVE, bersama formasi baru mereka: Ibnuthd di gitar utama, Febri di bass, dan Vely di drum.
Sejak awal berdiri pada 2011, proyek ini merupakan hasil dari keinginan Bhusdeq untuk menjelajahi sisi musik yang lebih kompleks daripada karya-karyanya dengan DRIVE. Dengan pendekatan progressive-rock yang mencakup kritik sosial, DRIVEN BY ANIMALS memilih jalur yang berbeda dari sekadar menjadi band sampingan.
Selama perjalanan mereka, band ini mengalami perubahan konsep dan personel, namun satu hal yang tetap konsisten adalah keberanian mereka dalam mengangkat isu-isu aktual dalam masyarakat. Bagi DRIVEN BY ANIMALS, progressive-rock bukan hanya tentang keterampilan musikalitas atau struktur lagu, tetapi juga tentang menyampaikan ketidakpuasan terhadap realitas sosial Indonesia. Bhusdeq bahkan menyebut arah musik mereka sebagai “rock mental”: keras, intens, dan tetap progresif.
Single “MASAHITAM” menjadi gambaran yang jelas dari konsep tersebut. Dengan tempo yang cepat, lagu ini adalah salah satu dari sebelas trek dalam album debut mereka yang akan rilis pada 17 Oktober 2025. Liriknya dengan tegas mencerminkan kegelapan kehidupan masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan, tanpa adanya solusi, sementara para pemimpin sibuk berlomba-lomba untuk memperebutkan kekuasaan.
Bhusdeq mengaku terinspirasi oleh pemandangan sehari-hari di sekitarnya: orang-orang yang berjuang untuk mencari nafkah dengan menjadi manusia silver, mengenakan kostum pahlawan super di lampu merah, atau bahkan menjadi pengemis. Situasi sulit ini dipicu oleh kurangnya peluang kerja, serta godaan-godaan seperti judi, pinjaman online, dan bahkan perdagangan organ tubuh, yang berujung pada kasus bunuh diri akibat putus asa. Semua realitas tersebut diungkap dengan lugas dalam lirik lagu.
Secara musikal, setiap anggota band berperan dengan signifikan. Vely memberikan sentuhan drum dengan tempo cepat yang terdengar alami, Ibnuthd menampilkan lead guitar penuh energi, sementara Febri memperkuat dasar dengan kemampuan bass yang mencolok. Bhusdeq sendiri menambahkan riff gitar tajam dan vokal berteriak yang semakin menguat, sehingga menghasilkan komposisi yang penuh emosi dan relevansi sosial.
Sebelum “MASAHITAM”, DRIVEN BY ANIMALS juga telah merilis dua single lain yang juga mengandung kritik sosial, yaitu “Semua Boleh Jadi Presiden” pada tahun 2021 dan “Diorama (Akhir Periode Kedua)” pada tahun 2024. Dengan rencana merilis album penuh pada bulan Oktober mendatang, band ini ingin menegaskan bahwa mereka bukan sekadar proyek sampingan yang singkat, melainkan band yang serius dalam membangun narasi melalui musik.
Bhusdeq menekankan bahwa lagu-lagu mereka tidak bermaksud untuk merendahkan pihak tertentu, tetapi lebih pada gambaran kehidupan sehari-hari yang nyata. Banyak musisi lain juga telah memilih jalur yang sama dalam menyuarakan ketidakpuasan sosial melalui karya-karya mereka. Dengan harapan agar karya mereka dapat menjangkau hati orang-orang yang masih peduli, Bhusdeq berharap agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Dengan “MASAHITAM”, DRIVEN BY ANIMALS tidak hanya menyajikan musik yang keras, tetapi juga cerminan dari realitas pahit yang banyak dialami masyarakat Indonesia. Mereka memberikan potret sosial yang tajam dan berani, yang dikemas dalam nuansa progressive-rock yang semakin matang. Di tengah dominasi musik populer yang sering menghindari tema-tema sensitif, keberadaan mereka menjadi pengingat bahwa musik masih memiliki peran penting sebagai suara bagi mereka yang terpinggirkan.