The Hives merayakan identitas rock mereka melalui album terbaru mereka yang berjudul ‘The Hives Forever Forever The Hives’. Dalam album ini, band tersebut kembali dengan keberanian yang lebih besar setelah mengenang sosok fiksi penulis lagu mereka dalam album ‘The Death of Randy Fitzsimmons’. Dengan sampul album yang menampilkan para personel dalam seragam kerajaan, The Hives menunjukkan bentuk cinta mereka pada esensi rock band itu sendiri.
Album ini terdiri dari sepuluh lagu baru, bersama dengan intro, interlude, dan versi studio dari nomor andalan panggung mereka, “Paint A Picture”. Dari awal album, The Hives memperlihatkan drama khas mereka dengan intro yang menegaskan judul album dan potongan “Symphony No. 5” karya Beethoven. Lagu-lagu seperti “Enough Is Enough” mengembalikan pendengar pada akar garage rock mereka dengan riff kasar dan power chord penuh semangat.
Beberapa lagu di album ini juga mengangkat muatan politis, seperti “Legalise Living” dan “Hooray Hooray” yang disajikan dengan satire tajam. Identitas The Hives sebagai band rock yang energik juga tercermin dalam materi album ini, yang dirancang untuk konser panggung. Dari “Roll Out The Red Carpet” hingga “Bad Call”, setiap lagu di album ini hadir dengan energi yang menghentak massa.
Meskipun tidak ada terobosan radikal dari segi sonik, konsistensi The Hives justru menjadi kabar baik bagi para penggemar setia mereka. Album ditutup dengan lagu berjudul sama, “The Hives Forever Forever The Hives”, yang mengundang para penggemar untuk ikut serta dalam menyanyikan chorusnya. Dengan tur di Inggris dan Eropa dalam waktu dekat, The Hives sekali lagi menunjukkan bahwa mereka tetap eksis sebagai band rock yang jelas dengan identitas mereka selama 25 tahun terakhir.