Pada tahun 2021, Karawang mencatat tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di Jawa Barat. Namun, melalui upaya pembenahan sektor agroindustri, terutama dalam budidaya jamur merang, Karawang berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin. Petani jamur merang di Desa Muara, Cilamaya Wetan, Karawang, mengalami kesulitan dalam menutupi biaya operasional budidaya jamur merang karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan.
Untuk mengatasi masalah ini, Petani dan Kelompok Tani Tirta Makmur Desa Muara bekerja sama dengan Pertamina melalui program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina. Program ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan lingkungan desa melalui pemanfaatan energi terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Dengan adanya PLTS, biaya operasional budidaya jamur merang berhasil diturunkan, sehingga para petani dapat menghemat biaya listrik dan menjalankan usaha mereka dengan lebih efisien.
Pertamina juga meningkatkan kapasitas PLTS di Desa Muara, dari 2,2 kWp menjadi 6,6 kWp, sehingga dapat menekan biaya operasional lebih lanjut dan memberikan manfaat kepada 1.200 warga setempat. Dengan penggunaan energi terbarukan, emisi karbon juga berhasil diturunkan sebesar 8,58 tonCO2ek per tahun. Selain budidaya jamur, Kelompok Tani Tirta Makmur juga menerapkan pertanian terintegrasi dengan memanfaatkan PLTS untuk berbagai jenis tanaman dan ternak lainnya.
Program Desa Energi Berdikari Pertamina telah tersebar di seluruh Indonesia, dengan tujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan mengurangi dampak lingkungan. Melalui program ini, Pertamina berhasil menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat desa serta menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi nasional menuju Net Zero Emission 2060. Dengan cara ini, Pertamina berharap dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan mereka dan memperkuat kontribusi perusahaan dalam pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat desa.