Tepung almond semakin populer di dunia kuliner sebagai alternatif bahan baku yang dinilai lebih sehat. Kandungan nutrisinya berbeda dari tepung terigu, membuat banyak orang mulai beralih menggunakan tepung ini, terutama mereka yang menjalani pola makan bebas gluten atau ingin menjaga kesehatan. Klaim bahwa tepung almond lebih sehat dibanding tepung konvensional tetap perlu ditinjau secara kritis. Benarkah keunggulannya sejalan dengan manfaat yang ditawarkan? Berikut penjelasannya berdasarkan kajian nutrisi dan pandangan pakar.
Tepung almond kaya nutrisi penting. Dalam setiap 28 gram, terkandung sekitar 14,2 g lemak termasuk lemak tak jenuh tunggal, 6,1 g protein, 5,6 g karbohidrat, 3 g serat, vitamin E sebanyak 35 persen dari kebutuhan harian, magnesium 19 persen, serta manganese dan fosfor dalam jumlah signifikan. Kandungan vitamin E dan magnesium diketahui memiliki potensi manfaat kesehatan, termasuk antioksidan dan pengendalian gula darah. Per 100 g, tepung almond mengandung sekitar 615 kkal, jauh lebih tinggi dibanding tepung terigu sekitar 364 kkal. Namun, tepung almond memiliki karbohidrat lebih sedikit sekitar 15 g, lebih banyak lemak sekitar 54 g, lebih serat sekitar 7–10 g, dan lebih protein sekitar 20–23 g. Bebas gluten, indeks glikemik rendah, dan serat prebiotik juga merupakan kelebihan dari tepung almond.
Tepung almond disebut sebagai pilihan yang ramah diet keto karena kandungan karbohidratnya rendah dan indeks glikemik rendah. Tepung ini juga masuk dalam daftar salah satu tepung paling sehat untuk penurunan berat badan, karena kandungan protein dan serat tinggi membantu rasa kenyang lebih lama, cocok untuk diet rendah karbohidrat maupun bebas gluten. Namun, ada potensi kekurangan yang perlu diperhatikan, seperti kalori yang lebih tinggi, tekstur tepung yang membuat hasil panggang lebih padat, risiko pencernaan dan kalsium oksalat, serta harga yang lebih mahal dan potensi alergi bagi penderita alergi kacang.
Dalam konteks tertentu, tepung almond bisa dikatakan lebih sehat dibanding tepung terigu, terutama bagi mereka yang membutuhkan kontrol gula darah, menghindari gluten, atau ingin asupan nutrisi yang lebih kaya. Namun, kandungan kalori yang tinggi dan tekstur yang berbeda membuatnya bukan pilihan sempurna untuk semua orang atau resep. Penting untuk mengonsumsi dalam porsi yang wajar dan menyesuaikan resep sesuai kebutuhan individu.