Tingkat partisipasi Warga Negara Indonesia (WNI) dalam pemilihan umum di Kota Izmir, Turki, mencapai 109 persen dengan metode kotak suara keliling (KSK) pada Kamis (8/2). Data dari Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Ankara menunjukkan bahwa ada 167 orang WNI terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) metode KSK 001 di Kota Izmir. Sebagian besar DPTLN tersebut adalah pelajar yang sedang studi di Ege University dan Dokuz Eylul University, dua universitas terkemuka di Turki.
Pemerintah setempat, termasuk Wakil Gubernur Izmir Ismail Corumluoglu, memberikan perhatian besar terhadap pelaksanaan Pemilu Indonesia tahun 2024. Ismail bahkan mengaku takjub dengan pelaksanaan Pemilu Indonesia yang dijalankan sepenuhnya oleh mahasiswa. Selain itu, pelaksanaan pemilu direncanakan dengan baik dan teratur.
Tidak hanya pemerintah, pihak Kepolisian Turki (Turkish National Police) juga terlibat dalam mengamankan jalannya pelaksanaan Pemilu RI di berbagai kota di Turki. Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama, ikut memantau jalannya pemungutan suara di berbagai kota di Turki.
Secara keseluruhan, tingkat partisipasi Pemilu Indonesia di Turki mencapai 71 persen berdasarkan pemungutan suara di tiga lokasi, yaitu KSK 001 di Antalya, KSK 002 di Kutahya, dan KSK 001 di Izmir. Pemilu di Turki masih akan berlangsung di beberapa kota lainnya dengan metode KSK di Bursa dan di tiga lokasi dengan metode Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) yakni Ankara, Istanbul, dan Sakarya.
Di Turki, terdapat 6.161 orang WNI yang terdaftar sebagai DPTLN, termasuk pelajar, pasangan menikah dengan warga negara Turki, terapis spa, dan ekspatriat. PPLN Kuwait City juga melakukan pencoblosan awal dengan kotak suara keliling, sedangkan PPLN Hong Kong meminta pemilih untuk menggunakan sistem pos untuk menghindari kepadatan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).