Sabtu, 24 Februari 2024 – 00:02 WIB
Jakarta – Jepang dan Inggris secara resmi mengalami resesi ekonomi, di mana kedua negara tersebut mengalami kontraksi dalam dua kuartal ekonomi. Kemudian, bagaimana pengaruh resesi kedua negara ini terhadap Indonesia?
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menganggap bahwa efek dari resesi negara maju tersebut akan menyebabkan penurunan kinerja ekspor Indonesia secara keseluruhan. Ia mengatakan, “Saya kira dampak resesi Jepang dan Inggris ini akan berdampak melalui dua cara yaitu secara langsung maupun tidak langsung. Jika resesi Inggris berlanjut pada awal atau sepanjang tahun 2024, maka akan ikut mempengaruhi kinerja ekspor produk Indonesia ke kedua negara tersebut,” ujar Yusuf saat dihubungi VIVA Bisnis Jumat, 23 Februari 2024.
Yusuf juga mengingatkan tentang resesi yang dialami oleh Jepang, mengingat Jepang merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. “Jepang merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia sehingga penurunan ekspor ke Jepang dapat berkontribusi terhadap penurunan kinerja ekspor Indonesia secara keseluruhan,” tambahnya.
Selain itu, Yusuf juga menyoroti negara-negara tujuan ekspor Indonesia seperti Amerika Serikat dan China yang masih menghadapi kondisi ekonomi dalam negeri yang sulit. Dia menekankan bahwa pelemahan ekonomi China akan berdampak negatif terhadap kinerja perdagangan Indonesia. Lalu, Jepang adalah mitra dagang utama Amerika Serikat, sehingga jika resesi Jepang terus berlanjut, hal ini akan memengaruhi kinerja ekspor Amerika dan secara tidak langsung akan memberikan dampak negatif ke Indonesia.
Yusuf juga menekankan pentingnya mitigasi jangka panjang bagi Indonesia. Pemerintah perlu mencari pangsa pasar selain dari Jepang. “Jadi Pemerintah mungkin sudah mulai perlu memetakan kira-kira pasar mana yang bisa menjadi pasar alternatif di luar Jepang saat ini,” ujarnya.
Dengan demikian, Yusuf menilai bahwa Indonesia perlu melakukan upaya mitigasi untuk menghadapi dampak resesi negara maju tersebut. Selain itu, penting untuk menjaga stabilitas pasar keuangan serta mencari pasar alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada pasar-pasar yang sedang mengalami resesi.