Kamis, 4 April 2024 – 18:01 WIB
Jakarta – PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) mencatat laba bersih sebesar Rp 466 miliar selama tahun 2023. Sementara itu, pendapatan perusahaan mencapai Rp 2,08 triliun.
Direktur Keuangan dan Operasional PT SMF, Bonai Subiakto menyatakan bahwa pencapaian positif ini sejalan dengan ekonomi nasional yang tetap stabil. Pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2023 mencapai 5,04 persen.
“Laba bersih 2023 sebesar Rp 466 miliar, naik dari Rp 418 miliar di tahun 2022,” kata Bonai dalam konferensi pers kinerja SMF 2023, Kamis, 4 April 2024.
Bonai menjelaskan, SMF telah melakukan transaksi sekuritisasi bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan total Rp 925 miliar.
Sekuritisasi ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan pasar pembiayaan perumahan di Indonesia guna meningkatkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat.
Dia juga menyebutkan bahwa terdapat beban perusahaan sepanjang 2023, dimana berdasarkan laporan perusahaan, beban SMF mencapai Rp 1,62 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencatatkan beban perusahaan sebesar Rp 1,36 triliun.
Selain itu, aset perusahaan SMF hingga Desember 2023 tercatat lebih tinggi dari akhir tahun 2022. SMF mencatatkan aset perusahaan pada 2023 sebesar Rp 45,7 triliun, sedangkan pada 2022, asetnya hanya Rp 32,95 triliun dan pada 2021 sebesar Rp 33,72 triliun.
Sementara itu, liabilitas perusahaan sepanjang 2023 mencapai Rp 27,47 triliun jika dibandingkan dengan 2022 yang hanya Rp 16,63 triliun. Ekuitas perusahaan pada 2023 mencapai Rp 18,23 triliun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu Rp 16,32 triliun.