Rabu, 1 November 2023 – 16:16 WIB
Deputi Komisioner Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mochammad Ihsanuddin menyatakan bahwa industri fintech memiliki peran penting dalam menjaga perekonomian, terutama pada Pemilu 2024 mendatang.
Ia menjelaskan bahwa di tahun politik 2024, akan ada beberapa pemilihan yang diselenggarakan, seperti pemilihan presiden, pemilihan legislatif, dan pemilihan kepala daerah. Jika pemilihan presiden harus melalui dua putaran, hal ini tentu akan berpengaruh pada kegiatan ekonomi dan masyarakat.
Oleh karena itu, layanan pinjaman secara daring (pinjol) akan sangat dibutuhkan pada saat itu. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan fintech di Indonesia.
“Ihsanuddin mengatakan, pada saat Indonesia menghadapi pesta demokrasi yang besar tahun depan, fintech (Pinjol) ini bisa berperan strategis karena akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Ihsanuddin.
Mayoritas anggota perusahaan fintech saat ini masih berupa fintech peer-to-peer (P2P) lending, yang fokus pada layanan peminjaman uang. Jenis fintech lainnya meliputi fintech crowdfunding, microfinancing, digital payment, dan lain-lain.
Ihsanuddin berharap pemerintah dan asosiasi perusahaan fintech dapat terus mendorong perbaikan industri fintech secara bersama-sama. Hal ini bertujuan agar keberadaannya semakin bermanfaat bagi masyarakat, termasuk bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Sekarang kita menghadapi perubahan iklim, sehingga sekarang ada bursa karbon dan lain-lain, jika tidak ada fintech, hal itu tidak akan mungkin,” ujarnya.