Selasa, 19 Desember 2023 – 18:20 WIB
Jakarta – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berperan penting dalam produksi minyak nasional. Dari total produksi minyak nasional pada tahun 2023, 26 persennya berasal dari produksi minyak di Blok Rokan. Seperti yang diketahui, pemerintah menargetkan produksi minyak sebanyak 660 ribu barel per hari (bph/bopd) pada tahun 2023.
“26 persen (dari produksi nasional) dan semuanya untuk konsumsi domestik,” kata Direktur Utama PHR, Chalid Said Salim di Jakarta, Selasa, 19 Desember 2023.
Chalid mengatakan, pihaknya menargetkan produksi sebesar 167 ribu bopd pada tahun 2024. Hal ini akan melanjutkan rata-rata produksi tahun 2023 yang mencapai 162 ribu bopd.
“Target produksi kita 167 ribu barel minyak per hari, ini merupakan tantangan yang berat karena saat ini produksi mencapai 160-162 ribu bopd,” kata Chalid.
Dia melanjutkan, tantangan yang dihadapi perusahaan adalah karena lapangan minyak di Blok Rokan yang rata-rata usianya sudah tua, serta fasilitas yang juga sudah mulai menua. Sebelumnya, Blok Rokan dikelola oleh Chevron Pacific Indonesia (CPI) sejak tahun 1924 dan diambil alih oleh Pertamina melalui PHR pada 9 Agustus 2021.
Untuk menjaga produksi, PHR melakukan berbagai inovasi dan teknologi terbaru, salah satunya adalah Chemical Enhance Oil Recovery (CEOR).
Bahkan, perusahaan juga gencar dalam menemukan eksplorasi sumber cadangan baru. Sejak beroperasi pada 9 Agustus 2021 hingga 8 Desember 2023, PHR sudah melakukan tajak sumur hingga 1.000 kali.
“Ini mencerminkan bahwa kita sangat gencar,” jelasnya.
Salah satu pencapaian PHR adalah persetujuan dua proyek CEOR oleh SKK Migas dengan total investasi triliunan rupiah, yaitu Plan of Development (PoD) CEOR Lapangan Minas Tahap-1 (Area A) dan persetujuan teknis Polymer Flood Area-D.
Halaman Selanjutnya
Source: VIVA/Fikri Halim