Penyanyi-penulis dan produser lagu, Sekar Astiari, kembali dengan single kedua yang berjudul “Oblivion” di bawah naungan label rekaman maniasonic. Lagu ini mengisahkan tentang sisi gelap dari mimpi dan harapan sang penulis lagu. Perasaan sepi yang muncul ketika mimpi dan harapan tersebut menjadi terlalu jauh, tercermin dengan jelas dalam lagu ini. Secara harfiah, “Oblivion” merupakan istilah yang menggambarkan keadaan tidak sadar atau tidak menyadari apa yang sedang terjadi.
Sekar, sang penulis lagu, merasakan bahwa ia semakin tidak sadar akan mimpi dan harapan gelap ini mulai menjadi kenyataan, seolah-olah ia tidak menyadari situasinya. Secara produksi dan aransemen, lagu ini terinspirasi oleh genre Drum and Bass (DnB). Penggunaan akord yang umumnya digunakan dalam genre tersebut adalah progresi akord mayor (akord bahagia), namun Sekar lebih tertarik dengan akord minor yang membawa nuansa gelap dan sedih dalam karyanya.
Dalam lagu keduanya ini, Sekar bereksperimen dengan berbagai macam sampel suara yang dimanipulasi dengan efek-efek sehingga menghasilkan suara yang unik dan menarik, seperti penggunaan nada synth utama yang merupakan eksperimen Sekar dari sampel video orang yang memainkan lagu di instrumen Marimba yang kemudian diubah menjadi suara yang baru.
Sekar mengundang pendengar untuk mendengarkan lagu ini jika merasa kehidupan terasa dingin, kehilangan harapan, atau sedang merasa kehilangan arah.