Rabu, 24 Juli 2024 – 18:46 WIB
VIVA – PT ASDP Indonesia Ferry kehabisan tiket saat melayani arus mudik Idul Fitri 2024. Oleh karena itu, perlu ada penambahan tiga unit dermaga lagi di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.
Baca Juga :
KPK Usut Dugaan Korupsi Pengerukan Alur Pelayaran, Nilai Proyeknya Ditaksir Rp500 Miliar
Penambahan jumlah dermaga juga dapat memperlancar arus kendaraan, barang, dan manusia dari Pulau Sumatera ke Jawa, maupun sebaliknya.
“Ada penambahan tiga pasang dermaga, karena setiap dermaga berisi 4 kapal, misalnya 10 dermaga itu 40 beroperasi dan 28 itu off untuk siap berlayar,” ujar Bambang Haryo, pengamat transportasi laut, di kantor BPTD Banten, pada Selasa malam, (23/07/2024).
Baca Juga :
Gaji Ratusan Karyawan Kapal Ferry di Pelabuhan Merak Belum Dibayar Hingga Rp6,2 miliar
Penambahan tiga dermaga juga sekaligus menyediakan ketersediaan transportasi laut di lintasan Selat Sunda. Sehingga tidak ada lagi kehabisan tiket saat arus mudik Idul Fitri 2024, seperti yang dikatakan pihak PT ASDP Indonesia Ferry.
Baca Juga :
Rugi Miliaran, Israel Hentikan Operasional Pelabuhan Eilat Karena Serangan Houthi
Saat ini, ada 68 kapal Roll On Roll Off atau RoRo yang ada di Selat Sunda dan bersandar di tujuh dermaga. Jika bisa ditambah tiga dermaga lagi, maka ada 40 kapal yang beroperasi dan 28 istirahat untuk bergantian berlayar.
Penambahan dermaga bisa dilakukan sendiri oleh PT ASDP Indonesia Ferry atau menggunakan Penanaman Modal Nasional (PMN).
“Pelayanan tertinggi itu ketersediaan kapasitas angkut, ketersediaan kapasitas terpasang, kalau tidak menyediakan kapasitas angkut maka transportasi itu gagal, tiket misalnya moda transportasi 6 bulan sebelumnya kehabisan, itu artinya gagal, perhubungan gagal, transportasi gagal, jadi ini yang tidak boleh terjadi di semua moda transportasi di Indonesia,” terangnya.
Selain itu, moda transportasi yang terintegrasi juga harus disiapkan untuk memudahkan mobilitas masyarakat.
Pelabuhan Merak sejak zaman dahulu, sudah dirancang sebagai lokasi moda transportasi terpadu. Terbukti kala itu, gerbong kereta api bisa langsung masuk ke dalam kapal dan menyeberang ke Pulau Sumatera.
“Kita harapkan moda transportasi massal, penyeberangan, dan kereta api bisa terkoneksi dengan baik. Perlunya stasiun yang terintegrasi dengan terminal terpadu Merak. Respons ASDP bagus, tapi dari kereta api belum, kita sangat mendorong kereta api,” jelasnya.
Halaman Selanjutnya
“Pelayanan tertinggi itu ketersediaan kapasitas angkut, ketersediaan kapasitas terpasang, kalau tidak menyediakan kapasitas angkut maka transportasi itu gagal, tiket misalnya moda transportasi 6 bulan sebelumnya kehabisan, itu artinya gagal, perhubungan gagal, transportasi gagal, jadi ini yang tidak boleh terjadi di semua moda transportasi di Indonesia,” terangnya.