Jumat, 17 Mei 2024 – 23:00 WIB
Jakarta – PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menargetkan 5 paket pekerjaan yang ditargetkan akan selesai tahun 2024. Hal tersebut merupakan bentuk komitmen terus mendukung upaya Pemerintah dalam meningkatkan tata kelola air secara nasional maupun global.
Baca Juga :
Maknai Harkitnas, Pertamina Berikan Kado Terbaik untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia
SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita menjabarkan, 5 paket bendungan itu ada Bendungan Temef, NTT mencapai persentase progres sebesar 96 persen, Bendungan Jlantah Karanganyar Jawa Tengah mencapai 85 persen. Lalu Bendungan Rukoh Aceh mencapai 79 persen, Bendungan Bener Purworejo Jawa Tengah mencapai 48 persen dan Bendungan Jragung Paket 1 Semarang Jawa Tengah mencapai 42 persen.
“Pembangunan bendungan ini juga diiringi dengan modernisasi irigasi, melalui pengembangan inovasi dan pengelolaan irigasi yang mengandalkan suplai air dari bendungan. Hal ini untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian di wilayah tersebut,” ujar Ermy dikutip dari keterangannya, Jakarta, Jumat, 17 Mei 2024.
Baca Juga :
Mau Dipakai Makan Malam Kepala Negara saat WWF di Bali, GWK Ditutup Sementara
Dia mengatakan, ,nfaat bendungan tidak hanya terbatas pada peningkatan ketahanan air dan pangan secara nasional, tetapi juga sebagai pengembangan kawasan pariwisata.
Baca Juga :
Jokowi Pede Bendungan Ameroro Mampu Atasi Banjir dan Krisis Air di Konawe
“Tentunya hal ini dapat membantu pemerintah setempat dan negara dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal serta meningkatkan keterlibatan masyarakat sebagai pelaku bisnis UMKM,” tutur Ermy.
Melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Waskita Karya diketahui dipercaya untuk membangun sejumlah bendungan di Indonesia. Bendungan yang telah diselesaikan pekerjaannya antara lain, Bendungan Karian Banten, Bendungan Tapin Kalimantan Selatan, Bendungan Leuwikeris Jawa Barat, Bendungan Way Sekampung dan Bendungan Margatiga Lampung.
Dia mengatakan, bendungan juga memiliki peran multifungsi, antara lain bertujuan sumber air irigasi, energi listrik terbarukan, pengendalian banjir, konservasi air dan pengembangan pariwisata. Hal ini juga akan menjadi sorotan dalam World Water Forum mendatang di Bali.
“Menjelang acara World Water Forum ke 10 yang diadakan di Bali, Indonesia diyakini akan memberi pengaruh besar terhadap pengambilan keputusan dan kebijakan tata kelola air untuk menjaga keberlanjutan air secara global. Untuk itu, dengan sejumlah pengalaman dalam membangun infrastruktur sumber daya air, Waskita Karya telah membangun 30 bangunan yang terdiri dari, bendungan, irigasi, pengendalian banjir dan pengaman pantai,” ucap Ermy.
Sebagai informasi, Kementerian PUPR terus mendukung pembangunan infrastruktur sumber daya air dan telah menyelesaikan 42 dari target 61 bendungan hingga awal tahun 2025. Mengutip dari Biro Publikasi Kementerian PUPR,
Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan, dengan penyelesaian 42 bendungan tersebut dapat mengairi sawah seluas 283.203 ha atau 4 kali luas wilayah Jakarta. Adapun produktivitas lahan untuk padi meningkat menjadi 4-5 juta ton per tahun dan menyediakan tambahan air baku sebesar 35,6 m3 per detik yang dapat memenuhi kebutuhan bagi 10 juta jiwa penduduk.
Halaman Selanjutnya
Dia mengatakan, bendungan juga memiliki peran multifungsi, antara lain bertujuan sumber air irigasi, energi listrik terbarukan, pengendalian banjir, konservasi air dan pengembangan pariwisata. Hal ini juga akan menjadi sorotan dalam World Water Forum mendatang di Bali.