Setelah melewati berbagai perjalanan yang penuh tantangan, Peraukertas kembali hadir dengan semangat baru yang menggetarkan. Setelah meninggalkan Universal Music Indonesia pada tahun 2020 dan juga hengkang dari label terakhir mereka, Firefly Records (Musica Studios), kali ini mereka memutuskan untuk kembali merilis karya secara independen, bergabung dengan Sweetspot Records Indonesia.
Dua kali keluar masuk label tidak membuat semangat mereka ciut, malah semakin mengokohkan tekad untuk terus berkarya.
“Kami sebenarnya memiliki label independen, tetapi kadang-kadang kami ingin mencari suasana baru dan menambah teman, koneksi, dan pengetahuan,” ujar Candra Kim, salah satu motor penggerak band ini.
Selama delapan tahun terakhir, Peraukertas dikenal dengan nuansa rock yang keras, riff gitar minor yang mendalam, dan distorsi galak. Namun, dengan bangga mereka memperkenalkan nuansa baru yang disebut Peraukertas 2.0.
Single terbaru mereka, “Save Me From This Hell” dipilih sebagai pembuka dari era baru ini, dan akan diikuti oleh sebuah EP yang telah lama dinantikan. Dalam karya terbaru mereka, Peraukertas menunjukkan sisi yang lebih “sopan” dengan lebih banyak menggunakan progresi chord major, meskipun tema motivasi tetap menjadi landasan utama lirik mereka.
Selain itu, untuk pertama kalinya, band ini akan menyertakan banyak lagu bertema cinta yang segar dan berbeda dari karya-karya sebelumnya. Diproduseri oleh Adam Imaduddin, yang dipercaya dapat membawa nuansa baru yang segar, Peraukertas 2.0 siap berlayar lebih jauh lagi. Adam sendiri aktif sebagai ahli produksi lapangan bersama Barasuara, Lomba Sihir, PPC Production, dan beberapa konser band dan solois. Ia juga membantu dalam proyek Iga Massardi dan Martials sebagai pemain gitar.
Menariknya, dari semua lagu yang telah dibuat drafnya, liriknya secara tidak sengaja menjadi campuran bahasa Inggris dan Indonesia. “Kami memutuskan untuk membuat EP ini dengan lirik campuran tersebut. Siapa tahu bisa sampai ke teman-teman di luar Indonesia, karena ada lirik bahasa Inggrisnya, hahaha setidaknya bisa menjadi nilai tambah dan penggalan liriknya bisa dimengerti di luar sana,” ucap Candra Kim, vokalis band.
Dengan rekam jejak sekitar 25 lagu yang rata-rata bernuansa rock keras, Peraukertas sering tampil tanpa henti, memacu adrenalin di atas panggung tanpa jeda. Awalnya, keinginan untuk membuat satu lagu yang lebih santai untuk memberikan kesempatan istirahat saat manggung menjadi awal terbentuknya konsep Peraukertas 2.0. Namun, kenyamanan dengan nuansa baru ini membuat mereka tidak hanya berhenti pada satu lagu, melainkan menghasilkan enam lagu sejenis yang kemudian dijadikan satu EP.
Bagi yang penasaran dengan Peraukertas 2.0 ini, “Save Me From This Hell” sudah dapat dinikmati di semua platform musik digital.
“save me from this hell, i don’t belong here set me free. save me from this spell, i don’t belong here set me free”.