Susu ikan, alternatif sumber nutrisi dari protein dan omega-3
Selain sebagai sumber protein dalam makanan sehari-hari, daging ikan juga dapat diolah menjadi susu yang kaya akan nutrisi. Susu ikan merupakan jenis susu yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, terutama karena kandungan tinggi protein dan omega-3 di dalamnya.
Meskipun disebut “susu ikan”, produk ini sebenarnya bukan susu yang diperoleh dari hewan melainkan merupakan hasil olahan dari ikan yang diproses melalui teknologi khusus. Proses pembuatan susu ikan berbeda dari pembuatan susu dari hewan atau tumbuhan lainnya.
Proses pembuatan susu ikan dimulai dengan pemilihan ikan laut yang kaya nutrisi seperti salmon, ikan petek, tuna, atau kod. Ikan-ikan ini dipilih karena kandungan omega-3, protein, dan vitamin D yang tinggi, yang akan menjadi sumber utama nilai gizi pada susu ikan.
Selanjutnya, daging ikan diekstraksi untuk mendapatkan protein dan minyak ikan yang kaya omega-3. Proses ekstraksi ini dilakukan dengan metode khusus menggunakan enzim protease untuk memisahkan daging, tulang, dan kulit ikan. Hasil dari proses ini adalah serbuk protein ikan yang disebut Hidrolisat Protein Ikan (HPI).
HPI kemudian diolah menjadi produk turunan berbentuk cair atau bubuk yang menyerupai susu. Protein dan minyak ikan dicampur dengan air, bahan pengemulsi alami, bahan perasa, dan bahan pengental agar teksturnya halus dan stabil seperti susu.
Produk susu ikan yang sudah dihasilkan kemudian disterilkan untuk membunuh bakteri yang mungkin ada. Proses sterilisasi ini biasanya dilakukan dengan pemanasan agar susu tetap segar dan aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
Sebagai langkah terakhir, susu ikan dikemas dalam wadah kedap udara seperti plastik atau kaleng untuk menjaga kualitas produk dan daya tahan selama penyimpanan. Dengan cara ini, susu ikan dapat menjadi alternatif sumber nutrisi yang bergizi dan mudah dikonsumsi.
Sumber: ANTARA News