The Panturas siap kembali mengarungi samudra musik dengan merilis mini album bertajuk ‘Galura Tropikalia’. Karya terbaru ini akan diluncurkan secara mandiri melalui Los Panturas Ent. pada 22 November 2024 dan dapat diakses di berbagai platform streaming musik digital. Album ini menjadi langkah baru yang penuh eksplorasi dari kuartet asal bumi Pasundan ini: Surya Fikri (drum), Bagus ‘Gogon’ (bass), Rizal Taufik (gitar), dan Abyan ‘Acin’ (gitar, vokal).
Dalam ‘Galura Tropikalia’, The Panturas mengecoh ekspektasi dengan menghadirkan enam lagu berbahasa Sunda. Musik yang mereka mainkan kali ini sarat dengan nuansa tradisional Sunda, membawa pendengar ke dimensi yang lebih akrab dengan akar budaya mereka.
Proses penggarapan album ini, dari workshop hingga peluncuran, memberikan pengalaman yang benar-benar baru bagi seluruh anggota band. Surya Fikri, yang akrab disapa Kuya, mengungkapkan, “Kami banyak menemukan hal baru dan mencoba pola-pola yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Yang paling besar adalah kemampuan kami membelokkan arah musik ke wilayah yang sangat lekat dengan tanah kelahiran, bumi Pasundan.”
Salah satu tantangan terbesar dalam album ini adalah penulisan lirik berbahasa Sunda, yang dianggap cukup rumit oleh sebagian personel. Namun, bagi Rizal, tantangan itu justru membuka kenangan masa kecilnya dengan jampi, pupuh, dan dongeng kuno Sunda, sehingga membantu proses kreatif. Dengan mengikuti kata hati, mereka mampu menulis lirik yang otentik dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Dalam eksplorasinya, The Panturas mengaransemen ulang lagu pop Sunda legendaris “Talak Tilu”, karya Kosman Jaya, yang dulu dipopulerkan oleh Upit Sarimanah. Mereka juga berkolaborasi dengan Doel Sumbang, maestro musik pop Sunda, pada lagu “Jimat”, yang sebelumnya dirilis sebagai single (baca infonya di tautan ini).
Album berdurasi 21 menit ini menghadirkan produksi berkualitas tinggi berkat keterlibatan Ricky Virgana (WSATCC) sebagai produser. Gaya disco pop era 70-an hingga 80-an mewarnai lagu-lagu di ‘Galura Tropikalia’, menciptakan perpaduan unik dengan elemen khas surf rock ala The Panturas.
Selain itu, Om Robo (Southern Beach Terror/Sundancer) berkontribusi sebagai mentor spiritual untuk gitar. Kolaborator lainnya seperti Panji Wisnu (keyboard/synth), Rezki Delian (perkusi), dan Andri (pencak tarompet) turut memperkaya dimensi musik di album ini.
Lagu “Bentang Sagara” menjadi salah satu track menarik, menawarkan ode kepada musik pop Indonesia era LCLR 1978. Melalui lirik berbahasa Sunda dan sentuhan disco pop, lagu ini menjadi simbol eksplorasi mereka di wilayah musik yang belum pernah mereka jelajahi.
Kuya menjelaskan bahwa produksi lagu ini banyak terbantu oleh pengalaman Ricky Virgana, yang menemukan keseimbangan antara disco dan karakter gitar khas The Panturas. Ia berharap album ini bisa diterima dengan baik meski ada perbedaan bahasa.
Rilisan ‘Galura Tropikalia’ juga akan diikuti tur dan showcase yang direncanakan mencakup berbagai kota di Indonesia, bahkan ke luar negeri. Sebelumnya, The Panturas telah memperkenalkan dua single, “Lasut Nyanggut” dan “Jimat” pada Oktober 2024, lengkap dengan video musik.
Mini album ini dijadwalkan rilis di platform musik digital dan format fisik melalui La Munai Records pada 22 November 2024.