Pada Kamis, 9 Januari 2025, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) membuka perdagangan dengan menguat 12 poin atau 0,18 persen ke level 7.093. Sebagaimana diprediksi oleh Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, IHSG masih memiliki potensi untuk melakukan rebound pada hari tersebut. Fanny menyatakan dalam risetnya bahwa IHSG akan mencoba untuk melakukan rebound secara teknikal. Meskipun demikian, bursa saham Asia-Pasifik bergerak mixed setelah data Job Market AS yang lebih kuat, yang kemudian mendorong pesimisme terhadap penurunan suku bunga pada tahun tersebut. Saham Jepang terkoreksi dengan Nikkei 225 turun 0,26 persen dan Topix turun 0,59 persen, mencerminkan aksi jual yang didorong oleh teknologi di Wall Street. Investor di Jepang menantikan data upah lokal minggu ini yang dapat memengaruhi kebijakan moneter Bank of Japan. Selain itu, ASX 200 Australia mengalami kenaikan 0,77 persen sementara Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong turun 0,86 persen. Dengan demikian, level support IHSG berada di 7000-7020 dan level resist di 7150-7220.