Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada bulan Februari 2025 mengalami penurunan menjadi US$427,2 miliar dari posisi sebelumnya yang mencapai US$427,9 miliar pada bulan Januari 2025. Hal ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta. Selain itu, faktor penguatan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global juga turut mempengaruhi posisi ULN Indonesia pada bulan tersebut. Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, ULN Indonesia tumbuh sebesar 4,7 persen year on year (yoy), yang merupakan penurunan dari pertumbuhan sebesar 5,3 persen pada bulan Januari. ULN pemerintah tercatat sebesar US$204,7 miliar, mengalami penurunan dari posisi sebelumnya pada bulan Januari yang mencapai US$204,8 miliar. Sedangkan ULN swasta stabil pada US$194,8 miliar dengan kontraksi pertumbuhan sebesar 1,6 persen secara year on year. Meskipun demikian, struktur ULN Indonesia dinilai sehat dengan penurunan rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta dominasi ULN jangka panjang dalam total ULN. Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN guna menopang pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.