Minggu, 15 September 2024 – 12:00 WIB
Jakarta, VIVA – Kalender keuangan memasuki sesi terakhir periode 2024. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks saham bersinar terutama sektor ritel selama kuartal-IV 2024.
Baca Juga :
Sektor Ritel hingga Keuangan, Intip 10 Saham yang Diproyeksi Perkasa Kuartal IV
Kepala Informasi Investasi Mirae Asset, Martha Christina, mengatakan hasil analisis timnya menunjukkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak lebih tinggi.
Penguatan diprediksi mencapai level 7.915 dengan sektor ritel menjadi yang paling diuntungkan karena kinerja positif pada kuartal terakhir tahun ini.
Baca Juga :
Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK Diusut KPK
“Kami melihat bahwa inflasi yang terkendali dan suku bunga yang lebih rendah akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, dengan kredit konsumsi yang diproyeksikan meningkat dan berdampak langsung pada penguatan beberapa sektor, termasuk sektor ritel,” kata Martha yang dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu, 14 September 2024.
Baca Juga :
Jurus BI Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Lewat Pariwisata Berkualitas
Martha menambahkan bahwa kondisi tersebut dapat menjadi kenyataan jika Bank Indonesia sebagai otoritas keuangan dalam negeri menerapkan kebijakan penurunan suku bunga sebelum akhir tahun. Penurunan suku bunga tersebut dianggap sebagai sentimen positif untuk mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga.
Prediksi lonjakan di kuartal-IV ini merupakan kabar baik bagi para investor. Konsumsi rumah tangga merupakan pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Momentum penurunan suku bunga yang disertai peningkatan kepercayaan konsumen secara bersamaan berdampak pada daya beli. Masyarakat terdorong untuk lebih aktif dalam melakukan pembelian barang dan jasa.
“Sektor ritel, khususnya dalam segmen barang konsumsi, fashion, dan elektronik, diprediksi akan mendapatkan keuntungan signifikan dari tren ini,” tambah Martha.
Lebih lanjut, Martha menjelaskan bahwa sektor ritel diperkirakan memiliki potensi untuk mencatat pertumbuhan pendapatan dua digit setelah Covid-19, menunjukkan ketahanan penjualan dalam kondisi ekonomi yang sulit. Hal ini dapat mendorong ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.
Pada kesempatan yang sama, Abyan Habib Yuntoharjo sebagai Analis Riset Mirae Asset menyatakan optimis terhadap prospek sektor ritel juga didukung oleh urbanisasi, peningkatan adopsi teknologi digital, dan adanya festive season di akhir tahun.
Kekuatiran sektor ritel juga didorong oleh lonjakan populasi usia produktif dan konsumen muda. Kondisi demografis ini menjadi pendorong utama pertumbuhan jangka panjang bagi sektor ritel.
Perusahaan jasa keuangan menilai bahwa konsumen muda lebih adaptif terhadap teknologi dan tren gaya hidup modern. Kaum muda cenderung lebih memilih berbelanja secara online daripada langsung ke toko fisik. Dampaknya mengakselerasi adopsi platform belanja online (e-Commerce) sehingga merangsang inovasi di kalangan ritel.
Halaman Selanjutnya
Momentum penurunan suku bunga yang disertai peningkatan kepercayaan konsumen secara bersamaan berdampak pada daya beli. Masyarakat terdorong untuk lebih aktif dalam melakukan pembelian barang dan jasa.