Kuintet pop asal Serang, Dopamin, merilis mini album terbaru mereka berjudul ‘Liberica’. Sebelumnya dikenal dengan nuansa tweepop yang manis, kini album ini menampilkan sisi yang lebih menantang dan mengguncang pendengar dengan aransemen yang berbeda. ‘Liberica’ berisi lima track yang menggambarkan catatan panjang tentang kehidupan dan ketidakadilan. Meskipun tetap bermain di ranah pop, Dopamin menunjukkan kebebasan dalam pengambilan tema dan eksplorasi lintas genre. Nama album tersebut diambil dari “liberal” dan “rhetoric,” mencerminkan semangat kebebasan dalam berbicara dan berpikir tanpa terikat oleh dogma.
Proses produksi album ini tidaklah mudah karena jarak antar personel yang disebabkan oleh urusan kuliah. Meskipun begitu, hasilnya terasa matang dengan setiap lagu memiliki ruang dan sorotan tersendiri. Lagu pembuka “Hey, Mrs. Belle” menyampaikan pesan tentang marjinalisasi perempuan dan menjadi bentuk perlawanan dari Dopamin. Lagu lain seperti “Be Me” dan “Voor Hen” mengangkat isu-isu sosial-politik Indonesia dengan menunjukkan keprihatinan dan kritik yang tajam.
Di sisi lain, “Vertikultural” hadir dengan pendekatan reflektif dan memberikan pesan tentang kesalahan, perubahan, dan perjalanan hidup. Dopamin menutup album ini dengan keberanian dan keberanian bersuara dalam musik. Mereka menunjukkan bahwa pop bisa memiliki banyak dimensi dan tetap jujur pada realitas. ‘Liberica’ merupakan manifestasi keberanian dan ketulusan Dopamin dalam berkarya, melampaui batasan-batasan konvensional dalam musik pop.