PT Honda Prospect Motor (HPM) melakukan survei internal dan menemukan bahwa ada tiga faktor yang masih menghambat masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik. Direktur Penjualan, Pemasaran, dan Purnajual PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, mengatakan bahwa ketakutan terkait infrastruktur, seperti charger yang sulit didapat, menjadi alasan utama.
Selain itu, konsumen di Indonesia juga menunggu perkembangan teknologi yang lebih baik, seperti daya jangkau yang lebih jauh dan pengisian daya yang lebih cepat. Selain infrastruktur, kekhawatiran tentang nilai jual kembali kendaraan listrik juga menjadi faktor penghambat.
HPM berkomitmen untuk memahami kebutuhan konsumen dalam menggunakan kendaraan listrik agar mereka merasa lebih yakin dan nyaman. Peran pemerintah penting dalam menghidupkan ekosistem kendaraan listrik melalui berbagai program yang memberikan keuntungan bagi pengguna, seperti kebebasan dari aturan ganjil genap dan subsidi.
HPM memiliki rencana jangka panjang untuk menyediakan kendaraan ramah lingkungan secara bertahap. Mereka percaya bahwa pada tahun 2040, semua model kendaraan mereka akan menjadi nol emisi sesuai dengan visi pemerintah untuk tahun 2060. Selain itu, HPM juga meluncurkan kendaraan hybrid untuk menyesuaikan tren di Indonesia dan global.
Yusak juga menyebut bahwa Indonesia masih membutuhkan jembatan menuju penggunaan kendaraan listrik, namun mereka akan terus menuju kendaraan listrik dengan teknologi baterai. HPM terus berusaha mengikuti perkembangan dan keinginan konsumen untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia.