Training Director sekaligus Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengungkap beberapa penyebab yang dapat membuat mobil terbakar setelah mengalami kecelakaan atau tabrakan. Hal ini diungkapkan sebagai tanggapan terhadap kecelakaan lalu lintas di jalur contraflow Km 58 Tol Jakarta-Cikampek yang terjadi pada Senin dini hari, dimana dua mobil terbakar dan menimbulkan korban meninggal dunia.
Menurut Jusri, kebakaran tersebut terjadi karena adanya tiga sumber pemicu api yang disebut sebagai “triangle of fire”, yaitu udara, bahan mudah terbakar, dan panas. Ia menjelaskan bahwa dalam situasi luar ruangan, keberadaan segitiga api tersebut sangat memungkinkan terjadinya kebakaran, terutama setelah terjadi benturan yang keras pada kendaraan.
Tabrakan yang keras dapat membuat saluran bensin kendaraan pecah, menyebabkan bahan bakar menyebar dan akhirnya terbakar. Jusri juga memperingatkan pengendara untuk tidak memilih lajur contraflow jika masih ada opsi lajur lain yang aman, meskipun contraflow dapat membantu mengurai kemacetan.
Ia menyebut bahwa contraflow memiliki risiko kecelakaan yang lebih tinggi daripada jalur normal, karena menggunakan jalur lalu lintas pada arah yang berlawanan tanpa pembatas permanen. Pengemudi dan penumpang juga harus mempersiapkan diri dengan baik saat melalui contraflow, termasuk menghindari distraksi dan menjaga konsentrasi.
Kecelakaan di jalur contraflow Km 58 Tol Jakarta-Cikampek melibatkan tiga kendaraan, dimana dua di antaranya terbakar. Selain dua orang terluka, 12 orang lainnya meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Jusri menekankan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan saat berkendara, terutama menghadapi situasi seperti contraflow yang memiliki risiko tinggi.